Dunia Usaha di Era RI 4.0
Studium generale Universitas Widya Kartika pada hari Kamis, 3 Oktober 2019 selain kegiatan entrepreneurship Millennial Speak Up, program studi Akuntansi juga mengadakan kegiatan serupa dengan mendatangkan seorang pakar Akuntansi Lucky Kartanto sebagai pemateri dalam bincang “Persahabatan Revolusi Industri 4.0 dengan Dunia Usaha”. Menurut bapak Lucky Kartanto bahwa pengetahuan dalam dunia usaha pada era revolusi industri 4.0 ini sangat penting bagi para generasi millenial. Dunia usaha saat ini tidak bisa dianggap ‘remeh’, kita dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan yang terjadi. Apabila seorang pengusaha tidak mampu beradaptasi, maka ia akan sangat jauh tertinggal.
Yang menjadi kunci penting hanya satu, yakni siapa yang cepat maka ia yang akan mengalahkan lainnya, bukan tentang besar atau kecilnya usaha yang dimiliki. Revolusi industri 4.0 erat sekali dengan kemajuan teknologi dan itu yang menjadi pemicu utama perkembangan dan perubahan yang terjadi di hamper seluruh bidang. Seorang pengusaha juga perlu meningkatkan skill, harapan saya untuk mahasiswa adalah mereka harus membekali diri dengan pengetahuan-pengetahuan yang tidak hanya dimiliki saat ini, namun harus melihat keluar dan dapatkan referensi serta pengalaman yang banyak agar dapat menambah pengetahuan.
Salah seorang mahasiswa prodi Akuntansi, David mengatakan bahwa ia semakin sadar akan besarnya ancaman dan dampak hebat yang ditimbulkan dari revolusi industri 4.0 saat ini, namun ia juga paham bahwa banyak pula peluang yang timbul karena situasi ini. “Keterampilan dan kemampuan kita yang akan menjamin bertahan atau tidaknya di era revolusi industri ini. Perkembangan zaman sudah dan sedang terjadi, kita tidak bisa menghindarinya, maka kita harus bisa bertahan dan mengendalikannya”, tegas David.
Senada dengan pernyataan yang pernah disampaikan oleh ibu Melvie Paramitha Kaprodi Akuntansi di sesi perbincangan sebelumnya, “Mahasiswa belum begitu tahu revolusi industri 4.0 itu apa? Saya kalau ngajar, ngomong revolusi industri 4.0 itu apa, mereka tidak banyak yang tahu, kami disini ingin mengenalkan bahwa ini loh revolusi industri 4.0”. Cerita perjalanan dan perkembangan generasi ini menjadikan mereka paham, “oh… ternyata itu revolusi industri 4.0”, menirukan ekspresi mahasiswanya. Situasi ini terjadi secara cepat dan besar-besaran, hal itu yang disadari oleh mahasiswa saat ini khususnya prodi Akuntansi.
“Sekarang 4.0 sudah seperti apa, karena isunya sudah memasuki 5.0. Lah… 4.0 saja belum tau apa lagi 5.0, kami ingin mereka memahami itu”, tegas ibu Melvie. Situasi ini juga berdampak besar pada dunia bisnis. Begitu pula dampak yang ditimbulkan pada bidang-bidang profesi berkaitan dengan prodi ini seperti Akuntan dan Auditor. Kegiatan studium generale ini diharapkan dapat membuka pikiran mahasiswa. Bagi mahasiswa yang sudah memahami situasi ini pun juga akan menambah pengetahuan mereka untuk bagaimana dapat survive, “Ibarat hewan di hutan, itu bukan hewan yang kuat yang bisa bertahan, tetapi hewan yang bisa beradaptasi dengan lingkungan dan habitatanya yang akan bisa bertahan hidup”, pungkasnya.
(Jurnalis : Daud)
(Jurnalis foto : Anterson & Simson)